Tersenyumlah

“Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 216)

Pernah gak kamu punya keinginan yang banget_banget? Hampir terobsesi mungkin. Kita berusaha dan berdoa habis-habisan untuk itu. Tiada terasa lagi ngantuk belajar sampe larut malam sampai mata sepet, gak ada rasa malasnya lagi bangun malam untuk sholat dan sholawatan puluhan kali. Berusaha mengeluarkan apapun potensi kita untuk keinginan itu,memaksimalkan doa agar Sang Kuasa mau mengabulkan doa dan keinginan kita. Ikhtiar dan berdoa.

Namun saat waktu penentuannya tiba, ternyata Dia mengabulkan doa kita dengan bentuk yang lain. Bentuk yang bahkan dulu tidak terpikir untuk memintanya. Apa yang mungkin kamu rasakan? Marah dan kesal, juga kecewa luar biasa yang saya rasakan. Rasanya ingin terus menangis dan menyesali diri. Memaki dan mengamuk entah pada apa, entah pada siapa.

Ya Allah..
Kenapa Allah tidak mengabulkan doa saya saja?mengapa malah memberi saya hal lain dari yang didoakan? Mengapa malah memberi cobaan, bukan kebahagiaan yang saya mau? Bukankah saya sudah maksimal berusaha dan bersungguh meminta?(Dalam pikiran saya).

Butuh sekedar hitungan jam untuk menerima keadaan tersebut. Berhari-hari saya dalam keadaan galau konstan. Berusaha tegar pada orang-orang di sekeliling saya, namun sebenarnya di dalam hati kecil remuk dan terluka. Susah menghibur diri, apalagi untuk bersyukur atas keadaan ini. Berhari-hari saya sulit tersenyum, apalagi tertawa. Berhari-hari pula saya sholat hanya untuk menjalani kewajiban saja. Tidak ada khusu didalamnya, tidak ada doa, apalagi merasa bersyukur. Astagfirullah.. (Smoga Allah mengampuni saya, Aamiin)

Seminggu terlewat, Dia pun mulai menunjukan hikmah dibalik ini semua. Saya belajar sabar dan mengikhlaskan. Walau belum tau persis maksud dari keadaan ini, tapi saya harus belajar tawakal. Pelajaran ketiga dari berusaha dan berdoa adalah tawakal. Keadaan dimana kita mempercayakan segalanya pada Allah, mempercayaiNya tanpa perasaan buruk sangka sedikitpun. Karena apa yang menurut kita baik, belum tentu baik menurut Allah. Begitu pula sebaliknya. Beberapa hal mungkin belum bisa kita raih karena banyak hal yang tidak kita tau. Keterbatasan manusia tidak bisa melihatnya, namun Sang Pencipta pasti mengetahuinya.

Tersenyumlah maka hati menjadi senang.
Berbaik sangkalah maka gundah pun akan hilang.
plan

Selamat hari ini kawan!

Leave a comment